Mendekatkan Diri Kepada-Nya
Sabtu, 10 Juli 2010
0
komentar
Dalam keterpurukan, Aku banyak mendekatkan diri kepada Tuhan. Rasanya aku banyak memperoleh kenyamanan saat aku datangi Tuhan dalam sujud-sujudku yang panjang. Aku dekati Tuhan dalam tangis-tangisku. Aku dekati Tuhan dengan segala aktifitas positifku. Akupun mendekati Tuhan dengan berdo'a dan berdo'a setiap saat.
Untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, berbagai sholat sunnah pun kulakuan,shalat Qabliyah-ba'diyah, shalat hajat, shalat dhuha dan shalat tahajut. Banyak amal sunnah kujadikan suatu kewajiban. Banyak tindakan yang sangat remeh kujadikan ibadah sebagai tangga menggapai kasih-Nya. Hanya mendekatkan diri kepada Tuhan dengan cara berpuasa yang jarang kulakukan. Badanku yang sakit-sakitan membuat sulit mendekati-Nya dengan cara berpuasa. Berpuasa hanya kadang-kadang saja kulakukan bila memang terpaksa.
Dalam ketiadaanku, Aku masih rajin bersedekah walau dalam jumlah yang amat sedikit. Aku pun semakin rajin berzikir atau membaca Al-Quran. Pikiranku kugunakan untuk tafakur akan kebesaran-kebesaran Allah di saat aku diam. Aku berusaha menjauhi memikirkan penderitaan, tetapi lebih banyak memikirkan kebesaran Allah dan mencari kasih-Nya.
Rintihan pedih penderitaanku, Aku jadikan lagu-lagu merdu yang kupersembahkan untuk Tuhanku. Aku meerintih pedih, merengek, memekik, menjerit, menangis sejadi-jadinya di depan Allah SWT. Aku mengadu segala hal, sesuatu yang sangat remeh yang membuatku sedih dan perih. Segala masalah kecil, Bahkan yang bukan masalah ku jadikan masalah besar di hadapan-Nya. Aku benar-benar merasa puas dan nyaman bermanja dalam pengaduanku.
Aku tak peduli keluh kesahku dan Do'a-do'aku dikabulkan atau tidak. Aku hanya ingin nyaman dan merasa lebih tentram. Segala harapanku tak kutunggu menjadi kenyataan karena menunggu adalah sesuatu yang sangat membosankan. Apalagi pinta itu tak juga dikabulkan.
Andai segala rengekan dan penderitaan kita harus saja menuntut untuk di dengar, mungkin baru satu atau dua bulan kita mendekati Tuhan, kita sudah merasa sangat bosan dan akan segera pergi menjauh. sebab Shalat kita, Do'a kita dan segala ibadah kita minta segera di hargai. Sedangkan Allah selalu berlaku sekehendak-Nya, bukan sesuai kehendak kita. Dia akan memberi bila diperlukan dan akan menolak bila tidak memberi manfaat. Dia selalu mendidik dengan kesulitan dan kekerasan hidup, bukan dengan kenyamanan. Dia sangat lembut bila kita sangat keras mendekati-Nya.
Dia yang mengatur waktu pendidikan dan yang mengatur saat kapan selesai. Dia yang mengatur apa yang terbaik buat kita, bukan kita yang menghendaki.
Dalam ketiadaanku, Aku masih rajin bersedekah walau dalam jumlah yang amat sedikit. Aku pun semakin rajin berzikir atau membaca Al-Quran. Pikiranku kugunakan untuk tafakur akan kebesaran-kebesaran Allah di saat aku diam. Aku berusaha menjauhi memikirkan penderitaan, tetapi lebih banyak memikirkan kebesaran Allah dan mencari kasih-Nya.
Rintihan pedih penderitaanku, Aku jadikan lagu-lagu merdu yang kupersembahkan untuk Tuhanku. Aku meerintih pedih, merengek, memekik, menjerit, menangis sejadi-jadinya di depan Allah SWT. Aku mengadu segala hal, sesuatu yang sangat remeh yang membuatku sedih dan perih. Segala masalah kecil, Bahkan yang bukan masalah ku jadikan masalah besar di hadapan-Nya. Aku benar-benar merasa puas dan nyaman bermanja dalam pengaduanku.
Aku tak peduli keluh kesahku dan Do'a-do'aku dikabulkan atau tidak. Aku hanya ingin nyaman dan merasa lebih tentram. Segala harapanku tak kutunggu menjadi kenyataan karena menunggu adalah sesuatu yang sangat membosankan. Apalagi pinta itu tak juga dikabulkan.
Andai segala rengekan dan penderitaan kita harus saja menuntut untuk di dengar, mungkin baru satu atau dua bulan kita mendekati Tuhan, kita sudah merasa sangat bosan dan akan segera pergi menjauh. sebab Shalat kita, Do'a kita dan segala ibadah kita minta segera di hargai. Sedangkan Allah selalu berlaku sekehendak-Nya, bukan sesuai kehendak kita. Dia akan memberi bila diperlukan dan akan menolak bila tidak memberi manfaat. Dia selalu mendidik dengan kesulitan dan kekerasan hidup, bukan dengan kenyamanan. Dia sangat lembut bila kita sangat keras mendekati-Nya.
Dia yang mengatur waktu pendidikan dan yang mengatur saat kapan selesai. Dia yang mengatur apa yang terbaik buat kita, bukan kita yang menghendaki.
"Dia sangat lembut
bila kita sangat keras mendekati-Nya."
"Mendekatkan diri kepada Allah SWT
adalah sebuah ketentraman,
bukan sebuah alat untuk memaksa
tujuan kita harus tercapai."
bila kita sangat keras mendekati-Nya."
"Mendekatkan diri kepada Allah SWT
adalah sebuah ketentraman,
bukan sebuah alat untuk memaksa
tujuan kita harus tercapai."
Categories:
Knowledge
If You Like This Post, Share it With Your Friends & Peers
0 komentar:
Posting Komentar